Seringkali juga kita berfikir tentang kesalahan, kesilapan, keburukan dan aib orang lain. Ada ketikanya, kita menjadi sengsara kerana perilaku orang lain. Perkara seumpama ini berlaku dimana-mana, adakalanya berlaku sesama staf di satu jabatan, kadangkala berlaku di antara staf di lain-lain jabatan dan berlaku juga di dalam pejabat mahupun di luar pejabat. Maklumlah, hidup ini tidak sunyi dari salah dan silap. Saya cuba muhasabah diri....buat itu tak kena, buat ini tidak kena, akhirnya aku pasrah dengan perangai manusia yang pelbagai.
Orang yang beruntung adalah orang yang mantap perjuangannya untuk mewakafkan dirinya semata-mata daulatkan Islam, padahal bagaimana mungkin kita dapat mengubah orang lain untuk Islam kalau kita tidak pernah meraba diri sendiri, menghisab diri dan bagaimana mungkin kita mengubah diri kalau kita tidak berusaha menemukan kekurangan diri kita sendiri.
Kegagalan dakwah dalam Islam adalah kerana orang yang berdakwah tidak banyak mengetahui kekurangannya sendiri sehingga keindahan Islam yang disampaikannya tidak sama dengan keindahan peribadinya. Kebesaran Islam yang diucapkan tidak cocok dengan perbuatannya sendiri. Berbahagialah orang-orang yang meluangkan waktu untuk muhasabahkan diri.
Sahabat-sahabatku sekalian, marilah kita sejenak menundukkan kepala di hadapan Allah Yang Maha Agung, Maha Menatap, Maha Mendengar dan Maha Memperhatikan kita. Dia tahu apapun yang kita lakukan. Tidak ada satu pun lirikan mata yang luput dari pengetahuan Allah. Tak ada satu patah kata pun yang terucap, tidak terdengar oleh Allah Yang Maha Mendengar.
Saat ini kita dihargai orang lain, saat ini kita dihargai teman-teman, saat ini kita dihargai orang tua, sesungguhnya bukan kerana kemuliaan yang kita miliki melainkan kerana Allah masih menutupi aib kita. Wahai sahabatku, sungguh kian hari kita kian dekat dengan kepulangan (kematian) kita. Kain kafan ada saatnya oleh Allah dibungkuskan kepada jasad kita. Alangkah beruntungnya jika malaikat maut datang, kita benar-benar sudah siap. Dosa sudah diampuni oleh Allah dan badan kita terbasuh air wuduk.
Alangkah indahnya jika malaikat maut menjemput dengan paras yang teramat indah, kening kita tunduk sujud, lisan kita sedang menyebut nama Allah dan keringat kita bersimbah berjuang di jalan Allah. Alangkah indahnya jikalau saat kematian datang, orang tua ridha kepada kita, orang-orang yang kita sakiti sudah memaafkan, tidak ada hutang piutang. Alangkah indahnya jikalau saat kematian datang, air mata kita sedang menitis, ingat dan rindu kepada Allah. Kita lepas ajal kita penuh dengan kemuliaan, husnul khatimah.
Sahabat-sahabat, alangkah banyaknya orang yang mati dalam keadaan sebaliknya:mati dalam keadaan berlumuran dosa, mati di tempat zina, mati dikutuk dan dilaknat orang tua, mati dalam keadaan tubuhnya berselimut harta haram sebab banyak daging yang tumbuh dari makanan haram dan mati dalam keadaan terhina. Na'udzubillahi min dzaliq.
Wahai teman, hidup di dunia hanya sebentar. Allah yang menciptakan kita memilih kita menjadi manusia, tidak menjadi haiwan atau tumbuh-tumbuhan. Alhamdulillah, di antara million manusia kita ditakdirkan menjadi Muslim, dikala orang lain kafir dan tidak mengenal Islam.
Alhamdulillah, diantara begitu banyak orang Islam, banyak yang tidak mengenal sujud, tidak mengenal al-Qur'an, tidak mengenal taushiyah, namun kita dibimbing oleh Allah menjadi Muslim dan kening ini sering diberi kesempatan untuk bersujud.
Otak kita dibuat cerdas, tidak dibuat menjadi orang yang hilang ingatan. Allah memberikan mata kepada kita sehingga bisa melihat indahnya alam, walaupun Allah tahu mata kita bergelumbang dengan kemaksiatan. Allah tetap memelihara dan menuntun agar kita bisa akrab dengan al-Qur'an. Kita diberikan telinga yang bisa mendengar dengan jelas, mendengar suara azan dan mendengar suara bayi yang menangis. Allah memberi kita telinga sehingga kita bisa mendapatkan ilmu dengan mudah.
Wahai muslimah, tidakkah rindu menjadi bidadari di syurga? Hidup di dunia hanya sebentar sahaja, jangan sampai menjadi jalan kemaksiatan bagi orang lain. Wahai muslimah, peliharalah diri sekuat tenaga jangan sampai menjadi manusia nista. Tutuplah aurat dengan penutup yang disukai Allah.
Persiapkan diri menjadi wanita solehah. Jadilah isteri yang lemah lembut dan mulia. Persiapkan diri menjadi ibu yang akan melahirkan mujahidin dan mujahidah kesayangan Allah. Ya Allah, muliakanlah para muslimah. Kurniakanlah akhlak yang mulia ya Allah. Lindungi dari fitnah zaman yang akan menggelincirkannya. Lindungi dari kejahatan makhluk-makhluk yang akan menodainya. Lindungi dari fitnah dan musibah yang akan menghancurkan masa depannya. Jadikanlah setiap muslimah menjadi isteri yang solehah ya Allah, isteri yang indah akhlaknya, isteri yang dapat menjadi penyejuk bagi keluarganya, isteri yang terpelihara kehormatan dan kemuliaannya.
Wahai kaum muslim, jadilah laki-laki Islam yang benar-benar menjadi kebanggaan Rasulullah. Wakafkanlah diri kita menjadi mujahidin di jalan Allah. Mahu apa lagi, hidup hanya sekali. Mahu apa lagi, bukan di sini (dunia) tempat tinggal kita yang sebenarnya. Tidakkah kita rindu untuk berjuang dan mendaulatkan syariatNya.
Seharusnya, hari-hari yang kita jalani adalah hari-hari yang penuh penantian untuk pulang. Setiap hari kita berjuang, berbekal agar bisa menjadi seorang suami terbaik, agar bisa menjadi seorang ayah yang benar-benar bertanggungjawab agar terlahir dari kita keturunan ulama', kekasih-kekasih Allah.
Hidup hanya sekali dan sebentar, pilihan kita adalah berjuang dan pulang kepada Allah. Jangan silau kepada dunia ini, dunia hanyalah tempat singgah sahaja. Jangan rasa takut kepada sesiapa pun di atas dunia ini, kerana siapa pun mereka dalam genggaman Allah semata-mata, tidak ada satu pun makhluk kecuali seluruhnya sempurna dalam kekuasaan Allah.
Amin yaa rabbal 'aalamiin..............Ustaz Rabbani.

2 comments:

  1. semoga terus diberikan kekuatan utk trs berjuang..amin (^_^)

    ReplyDelete
  2. syukran diats sgla peringatan yg amat trkesan di hti itu...

    ReplyDelete

Pengikut